PERAN PANGLIMA LAOT DALAM PELESTARIAN POPULASI IKAN MELALUI SISTEM TAREK PUKAT MENUJU KESEJAHTERAAN NELAYAN BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PESISIR GAMPONG JAWA BANDA ACEH

Authors

  • Maryam Pendidikan Akuntasi Universitas Serambi Mekkah
  • Asriani Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Serambi Mekkah
  • Erdi Surya Pendidikan Biologi Universtas Serambi Mekkah
  • M. Ridhwan Pendidikan Biologi Universtas Serambi Mekkah
  • Armi Dosen Pendidikan Biologi Universtas Serambi Mekkah
  • Lukmanul Hakim Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah

DOI:

https://doi.org/10.61290/bio.v9i2.134

Keywords:

Panglima laut, Pelestarian, Populasi ikan, Tarek Pukat

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul Peran Panglima Laut dalam pelestarian populasi ikan melalui system tarek pukat menuju Kesejahteraan Nelayan Berkelanjutan pada Kawasan Pesisir Gampong Jawa Banda Aceh, Adapun yang menjadi Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyaknya sampah di daerah bibir pantai, penangkapan ikan tidak boleh menggunakan labuh jaring, bahan peledak, yang mengakibatkan kurangnya pendapatan nelayan dan penurunan populasi ikan yang mengakibatkan kurangnya pendapatan nelayan tradisional menurun. sehingga menghasilkan kerugian yang berdampak pada sector kehidupan para nelayan sehingga pemanfaatan terhadap sumber daya laut tidak dapat maksimal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat nelayan tradisional yang berada di pantai gampong jawa, Keucik, sekdes, panglima laut, panglima pukat darat, sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang yaitu 8 orang nelayan tradisional tarek pukat. 1 orang keucik, 1 orang sekdes, 1 orang panglima pukat darat, 1 orang panglima laut, 4 orang pengunjung. Data dikumpulkan melalui data wawancara dan data observasi, Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran panglima laut dalam upaya menjaga pelestarian populasi ikan selama ini dilakukan sudah sangat baik dan maksimal, dengan adanya system sistem tarek pukat masyarakat dapat terbantu, wilayah tarek pukat darat tidak boleh labuh jaring (Rawet), adanya sanksi adat dan juga hukum negara juga diberlakukan andaikan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh para nelayan, mengatur berbagai hal seperti tidak boleh menembang pohon cemara dikarenakan adanya bayangan, adanya planton, sehingga anak ikan dapat berkembang biak dengan baik dibawah pohon cemara, di samping itu para nelayan tidak diperbolehkan menebang bak aron di tepi pantai karena bak aron mempunyai secara ekologis agar keseimbangan lingkungan terjaga yang bisa menimbulkan daya tarik ikan untuk mendekati kawasan bibir pantai, adanya pengaturan waktu penangkapan ikan melalui system tarek pukat apabila air pasang surut dan cuaca tidak menentu, para nelayan dilarang melakukan peracunan, pembiusan melalui tarek pukat penangkapan ikan karena dapat merusak ekosistem perairan di kawasan pesisir laut gampong jawa, adanya pelestarian wilayah pesisir pantai gampong jawa dengan cara bergotong royong secara bersama-sama, penyu merupakan salah binatang yang dilindungi di wilayah pesisir gampong jawa para nelayan dilarang menangkapnya, para nelayan sangat mengharapkan bantuan kepada pemerintah, seperti batu/tanggul yang disebelah barat di panjangkan agar tidak dangkal sebelah, sumur bor, mushala, serta kamar mandi untuk ganti baju nelayan, serta para pengunjung pantai sangat mengharapkan adanya tempat pembuangan sampah dan adanya mushala agar dapat memudahkan pengunjung untuk melaksanakan sholat.

Downloads

Published

2022-09-01